Mengenal Makna Mazhab Syafi`i

Apa yang di maksud dengan Mazhab Syafii?

sehingga sebagian kalangan awam (walaupun bergelar Doktor) berusaha membuat istilah antara mazhab Syafii dengan Syafi`iyah!. Sehingga mereka bertanya "Mazhab Syafii atau Syafi`iyah?".

Mengenal Makna Mazhab Syafi`i

Maksud dengan Mazhab Syafii yang di amalkan oleh seluruh penganutnya di dunia adalah sebagaimana kata Imam al-Mahalli dalam khutbah syarah Minhaj beliau. 

ما ذهب إليه الشافعي وأصحابه من الأحكام في المسائل
"pendapat yang di keluarkan oleh Imam Syafii dan ashhabnya dalam setiap hukum permasalahan".

Para ashhabil wujuh yang melakukan istinbath hukum masalah dari al-quran dan hadits dengan berdasarkan qaedah-qaedah Imam Syafii , hasil pendapat mereka juga di golongkan dalam Mazhab Syafii. Inilah maksud mazhab Syafii yang telah di amalkan oleh penganutnya selama ratusan tahun. Hal ini bukan hanya dalam mazhab Syafii, dalam tiga mazhab lain juga berlaku yang sama. Maka dalam mengkaji khilafiyah dalam mazhab akan kita temukan istilah qaul dan wajh. Qaul adalah pendapat Imam Syafii sendiri sedangkan wajh adalah pendapat para ashabil wujud. Kedua pendapat tersebut masih di golongkan dalam mazhab Syafii. Maka orang-orang yang mencoba menyudutkan penganut Mazhab Syafii dengan alasan itu adalah mazhab Syafiiyah bukan Mazhab Syafii, sebenarnya hanya membuka kejumudan dan keterbelakangan dirinya sendiri dalam memahami makna Mazhab.

Adapun masalah adanya perbedaan pendapat antara para ulama mazhab Syafii sendiri dalam berbagai masalah!, sebenarnya hal ini sudah cukup jelas dan terang di ketahui oleh para pelajar Mazhab Syafii sendiri dan tidak menjadi kendala sedikit pun, karena mayoritas ulama telah menyepakati ketika terjadi perbedaan pendapat dalam mazhab Syafii dalam setiap kurunya pendapat mana yang harus di dahulukan. Misalnya para ulama sepakat menyatakan pendapat yang kuat adalah pendapat yang di tandai kuat oleh Imam Nawawi dan Rafii, untuk kalangan ulama Mutaakhirin, mayoritas ulama sepakat mendahulukan pendapat Imam Ibnu Hajar al-Haitami dan Imam Ramli.

Mayoritas ulama juga menyatakan bahwa pendapat-pendapat kuat tersebut merupakan pendapat yang wajib di amalkan dalam mengambil keputusan hukum bagi qadhi atau dalam berfatwa bagi Mufti. Sedangkan untuk kalangan pribadi di bolehkan untuk mengamalkan pendapat dhaif.

| Sumber: lajnah bahtsul masail lpi mudi mesra
| Publikasi Ulang : Muslimterhebat.id

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Mengenal Makna Mazhab Syafi`i"

Post a Comment